Pages

Senin, 07 Februari 2011

Saya sampai di Nha Trang sekitar pukul 3 sore dan langsung mencari penginapan. Sempat disorientasi juga begitu nyampe. Beberapa tukang ojeg menawarkan jasanya dan juga hotel, yang kesemuanya saya tolak. Pe de saja saya jalan tanpa tujuan (padahal saya nggak punya peta), dan sampai akhirnya saya bertemu Mr. Binh yang kemudian mengantarkan saya ke Kim Ngan Hotel (52 Hoang Hoa Tham Street). Sempat curiga juga sebelumnya dengan Mr. Binh, tapi kemudian dia berkata "its free" dan akhirnya saya mau diantarkannya. Dia memberi saya nomor hpnya, namun hingga saat ini belum juga saya hubungi. Saya berhasil menawar hingga USD6 untuk 1 malam di hotel tersebut. Lumayan juga, ada lift, balcony (yang menghadap ke rumah-rumah penduduk) dan kamar mandinya bersih namun tanpa breakfast. Tidak jauh dari situ ada rumah makan vegetarian yang bisa dijangkau dengan jalan kaki saja. Di sana saya memesan bun (mie Vietnam) harganya lumayan murah 20.000 dong.

Dari hotel tersebut menuju pantai, lokasinya tidak terlalu jauh bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 5 menit. Pagi-pagi saya pergi ke pantai untuk melihat sunrise, sayang agak mendung jadi tidak terlalu bisa melihat indahnya sunrise. Hal yang menyulitkan selama di Nha Trang (dan juga di beberapa kota Vietnam) adalah tidak adanya traffic light sehingga cukup sulit untuk menyeberang jalan (padahal ini adalah kelemahan saya). Saat itu, sedang ada pameran foto di dekat pantai tentang kecelakaan lalu lintas.

Beberapa saat di pantai, kemudian saya kembali ke hotel, mandi dan bersiap mengelilingi kota tersebut.

Selesai city tour di Nha Trang, saya membunuh waktu dengan berjalan-jalan di pantai. Di sana saya mendengarkan lagu dari ipod dan menulis cerita yang sayangnya sampai sekarang belum selesai di sebuah pantai di Nha Trang, rasanya adalah hal yang indah. Hal yang mengesankan di Nha Trang tentu saja adalah pantainya. Di sepanjang pantai, ada banyak ruang publik yang biasa digunakan orang untuk duduk-duduk. Tidak hanya itu pohonnya pun didesain sedemikian rupa sehingga menyerupai payung.


Apa hubungan Jimmy Lin dan Nha Trang? Hmm, saat saya sedang asyik dengan ipod dna catatan harian saya, saya bertemu Lisa-teman seperjalanan saat mengikuti city tour di Da lat. Kami pun berjalan di sepanjang pantai sembari bercerita-cerita. Hingga akhirnya kami mengobrol tentang Jimmy. Menjadi teringat ketika saya SD dan SMP, betapa saya dan kakak saya sangat tergila-gila pada jimmy lin, aktor dari taiwan. Kami memiliki koleksi Jimmy Lin, dari kertas surat, post card, poster, dan entah apa lagi.
"Everybody loves Jimmy," demikian kata Lisa.
Tak ubahnya dengan kami berdua, tentu saja banyak penggemar Jimmy yang melakukan hal yang sama.

Berdasar cerita Lisa, Jimmy memiliki seorang anak yang diberi nama Little Jimmy. Namun tidak ada yang tahu siapa ibu dari anak tersebut. Wah, rasanya saya tidak bisa membayangkan Jimmy yang begitu imut-imut memiliki anak, hmm, jadi penasaran.